Sabtu, 10 Desember 2011

Piercing Heat of Dormitory

Assalamualaikum!

Pas buka dashboard blogger ini terasa bingung, kok bisa 60 pageviews (apa yang bisa dilihat?), sekalipun itu sebenarnya sangat sedikit, bagi saya itu sudah sangat banyak, apalagi blog yang lama cuma bisa dapat kurang lebih 300 pageviews dalam waktu bertahun-tahun. Jadi, rasanya 60 pageviews itu udah luar biasa kali.


Malam 10 Desember 2011 ini saya ingin sikit ngomong soal pengalaman ikut lomba waktu di Jakarta. Jadi, waktu saya di kelas 3 SMP kalo gak salah, saya alhamdulillah bisa ikut semacam cerdas cermat Agama Islam di Jakarta. Tapi bukan lombanya yang penting, tapi pengalaman selama di acara, lagipula langsung kalah di babak pertama, kalah dengan perbedaan yang sangat tipis, ueeh.


Sepanjang rangkaian acara itu, ada banyak lomba, dan semua itu diadakan di Asrama Haji Cibubur. Setiap perwakilan provinsi dapat dua kamar, satu untuk laki-laki dan satunya lagi untuk perempuan. Kamar-kamar inilah yang punya banyak cerita luar biasa. Kamar yang kami peroleh adalah kamar dengan delapan buah tempat tidur dua tingkat dengan penghuni sebanyak tujuh belas orang. Kamar itu ber-AC tetapi tidak dapat menyala, kamar itu juga berkipas angin tapi tidak bisa dinyalakan hingga seingat saya hari ke-2 atau hari ke-3.


Hal paling spesial di Asrama Haji itu adalah cuaca tropikanya yang sangat kental, suhu tingginya yang sangat menusuk, tidak peduli pagi atau malam, panas akan selalu menyertai anda. Di malam pertama saya bahkan terbangun di tengah malam karena panas. Ketika bangun saya langsung duduk di kasur lalu memperhatikan sekeliling, sekedar informasi, kaos yang saya pakai seperti baru direndam dan langsung saya ganti dengan yang baru. Ada bapak guru dari Tanjung Balai kalau gak salah, lagi teduduk di kasurnya dan topless (pake Bahasa Inggris biar keren) dan lagi ngipas-ngipas badannya pake entah apa, gak keliatan soalnya ruangannya dimatikan lampu, yang pasti mukanya tersiksa kali pokoknya. Bapak itu bangkit terus buka pintu ke balkon.


Namun demikian, bapak itu belum apa-apa kalau dibandingkan sama satu bapak-bapak lagi. Seingatnya, bapak itu bangkit, topless juga, jalan ke balkon dan berbaring di lantai luar dari tengah malam itu sampai pagi. Luar biasa perjuangan bapak itu melawan panas. Apa yang pasti adalah setiap kasur malam itu punya kolam keringat masing-masing.


Ah iya, anehnya, pas udah pagi, bapak-bapak yang dari Tanjung Balai itu ngira kalau saya malam sebelumnya mengigau. Tapi yasudahlah.


Wassalamulaikum!