Beberapa minggu yang lalu, semua mahasiswa pre-undergraduate dibawa jalan-jalan ke Fuchu Folk Museum, mengenai kehidupan jaman dulu di Jepang gitu. Tapi, karena guidenya full ngomong pake bahasa Jepang, yah gak gitu dapat apa-apa. Tsugi!
Waktu Golden Week ini saya sempat ke beberapa tempat. Pertama ke Ueno Zoo (上野動物園). Kebetulan hari itu lagi Midori no Hi (Green Day), jadi kalau masuk kebun binatang digratisin. Kebun binatangnya bagus, ada monorail-nya segala di dalamnya. Setelah dari kebun binatang ini, malamnya kami ke Kurayami Matsuri/Festival in the Darkness yang diadain di Okunitama Shrine (dekat dari kampus). Biarpun namanya 'in the Darkness', festival-nya gak ada dark-dark-nya sama sekali. Ini festivalnya kurang lebih kayak yang ada di komik-komik itu. Di sepanjang jalan masuk ke kuilnya, ada banyak stand-stand gitu. Takoyaki, okonomiyaki, yakisoba, gula kapas, jualan yoyo isi air, jualan topeng, yakitori, sampe rumah hantu juga ada. Udah rumah hantunya gak gitu seram, mahal lagi.
Besoknya, saya juga ke Tokyo Institute of Technology (Tokodai). Ada kompetisi Futsal yang diadain sama mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kuliah di Tokodai. Gak, saya gak ikut futsalnya. Habis dari Tokodai itu, siangnya ke Odaiba. Odaiba itu pulau buatan yang ada di Tokyo Bay. Kalau dihitung jaraknya dari TUFS, Odaiba itu jauh kali. Pulang pergi aja bisa kenak 1500 yen (lebih kurang 150 ribu rupiah). Jadi kan buat ke Odaiba itu nyeberang laut sedikit, dan hari itu saya naiknya kereta. Kirain waktu di dalam kereta nanti bisa ngelihat air di sekitarnya, ternyata nggak, keretanya lewat terowongan. Kecewa. Okesip, lanjut.
Odaiba itu penuh dengan mall. Mall yang kalau dimasukin, langsung terasa pulang ke mall-nya Indonesia. Ada beberapa landmark terkenal di Odaiba, ada Gundam raksasa yang kalau malam lampunya nyala dan kepalanya geleng-geleng. Terus ada juga Patung Liberty versi kecil.
Ini mahasiswa Indonesia aja. |
Ini foto kelas. Saya dapat kelas E. |
Kami juga sempat nampil tari Saman seadanya. Banyak salahnya padahal, tapi tiap selesai satu rangkaian gerakan, semua yang lihat tepuk tangan. Waktu selesai, jadi terharu sendiri bisa pamerin budaya Indonesia ke orang-orang luar. Bahkan ada mahasiswa Indonesia yang ngambil S2, sampai nangis setelah kami selesai Saman. Alhamdulillah yang lihat juga pada kagum, bulak-balik bilang, "SUBARASHII!"dan sebagainya.
Well, itu dua minggu pertama Mei. Kemana sisanya? Sisanya dipake buat belajar.
Watashi wa Indonesia kara kita, Iqbal desu. Dozo yoroshiku onegaishimasu!
BalasHapus私もインドネシアから来ました。Luthfan と言います
HapusPlanet
HapusHazeg wutpan postingan baruuu *keduluan*
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus