Sabtu, 06 April 2013

Makan Besar

Assalamualaikum!

Lama rasanya nggak ada nambahin tulisan di blog ini. Mohon maklum, sebagai seorang murid kelas XII SMA yang baik dan punya cita-cita tinggi, saya harus belajar dengan rajin untuk menghadapi paket ekonomis ujian murid SMA yang macem three course meal (Betul yak bahasa Inggrisnya?). 

Yak! Benar! Pertama ada makanan pembuka berupa ujian sekolah. Beberapa unsur dari santapan ini sebenarnya cukup sedap untuk dilahap, seperti bahan-bahan yang gak begitu rumit maupun rasanya yang gak begitu asing karena sudah pernah dicoba sebelumnya. Bahkan beberapa hari sebelumnya, koki-koki pembuat makanan ini sudah memberikan sampel makanan, biar kami gak terkejut waktu jumpa makanan yang sesungguhnya. Belum lagi kalau untuk sajian ini, kalaupun gak sanggup buat ngabisinnya, masih bisa senggol kanan kiri buat bantu "melahap" sisanya. You know what I mean-lah! Yang berat dari ujian sekolah itu sebenarnya adalah kuantitasnya yang besar dan beberapa bagian yang saya bingung buat menjelaskannya. Contoh gampangnya, kami sebagai murid harus mengerti "sejarah" makanan itu, untuk apa coba? Tetapi syukurnya, piring makanan pembuka sekarang sudah bersih! Mungkin sekarang piringnya lagi dicuci buat dipakai makanan selanjutnya.

Dan karena sudah terlanjur diibaratkan dengan makanan, piring itu pun dipakai lagi untuk main course. Main course yang disediakan adalah ujian nasional! Lebih tepatnya, -the dreaded- ujian nasional. Gimana gak ditakuti, kalau kami gak bisa ngabisin main course ini sampai jumlah tertentu, bisa-bisa gak boleh lagi makan di restoran ini, dan baru bisa makan lagi di tahun yang akan datang, serem gak tuh! Belum lagi, kalau namanya main course gak bisa minta dibagi ke orang lain buat dimakan, karena koki-koki bakalan ngelilingin kami waktu makan dan mastiin supaya makanan yang udah mereka buat jatuh ke tangan yang tepat (Eh?). Koki-koki tahun ini juga pada rajin-rajin, biasanya mereka buat lima jenis makanan, tapi tahun ini mereka pengen lebih berkreasi, alhasil ada dua puluh jenis makanan yang dibuat, yah rasanya sih paling juga beda-beda tipis, murid-murid harus diperlakukan dengan adil. Tapi gimanapun juga, sekarang saya lagi persiapkan lambung sama lidah buat ngadapin makanan ini. Sekarang ini udah bisa kedengaran kalau dapurnya udah pada sibuk plating sama garnish makanannya, bentar lagi bakalan disajikan di depan kami. Mungkin sekarang udah bisa mulai baca Allahumma bariklana.

Terus kalau udah nyantap ujian nasional, dapat apa lagi? Pastinya ada dessert alias makanan penutup menunggu. Tapi, makanan penutup ini beda sama yang dua sebelumnya. Kalau yang sebelum-sebelumnya, semua orang wajib memakannya, tapi kalau dessert nggak. Misalnya ada yang udah kenyang makan terus dapat undangan keluar dari restoran, maka dia boleh gak makan dessert-nya. Bahkan semua orang pengen kayak gini dan ngindarin dessert yang udah disiapin. Aneh kan, padahal yang namanya makanan penutup itu biasanya paling enak, kayak kue-kue, es krim, manis-manis. Eits tunggu dulu, karena makanan penutupnya adalah SBMPTN. SBMPTN itu mungkin seperti makanan Perancis yang dibuat sama orang yang punya Michelin star (silahkan telusuri google dan Wikipedia untuk info lebih lanjut). Kebayang nggak bakalan serumit apa makanannya, tambah lagi makanannya belum tentu enak! Jadi, saya, sama seperti kebanyakan orang lainnya, berusaha sekuat tenaga menghindari dessert ini. Maka saya sudah memesan paket lain, yang gak ada makan-makan dessert. Kalau pesanan saya diterima, saya bisa ngelewatin makanan penutupnya dengan aman. Sekarang saya cuma bisa berdoa supaya pesanannya diterima dan para pembaca mungkin bisa ikut mendoakan saya dan teman-teman saya yang lainnya.

Yah, begitulah nasib murid-murid kelas XII SMA sekarang ini. Tapi gitu pun masih ada makanan-makanan lain yang dapat kami santap seandainya kami gak sanggup makan makanan penutupnya, ada yang makanannya lebih gak jelas lagi (baca: SIMAK UI), ada yang lebih mahal (baca: berbagai ujian mandiri), ada yang lebih menantang dan menguntungkan (baca: tes beasiswa).

Sekianlah untuk pagi ini, saya masih gak nyangka ternyata ujiannya bisa disamakan sama makanan. :D

Wassalamualaikum!