Senin, 08 Juli 2013

Second Day of Tenei

Assalamualaikum!

Seperti sebelumnya udah saya bilang, saya bakalan cerita lebih dalam mengenai perjalanan ke Jepang sewaktu kunjungan ke Prefektur Fukushima. Oh iya, sekalipun kunjungan kami ke Desa Tenei, kami gak nginap tepat di desanya, kami nginap di hotel bergaya kastil Inggris yang namanya British Hills. Semua gedungnya di-desain macem bangunan jaman dulu Inggris.  Jadi, serasa tinggal di Hogwarts gitu, di tiap kamar juga disediain jubah yang mirip jubah-jubah penyihir di Harry Potter. Skip dulu deh masalah hotelnya, nanti saya bahas lagi.


Seperti bisa dilihat di jadwal yang udah saya upload di postingan sebelumnya (ayo dong yg belum lihat yg pertama, dilihat dulu :D). Kegiatan pertama itu: Temperature check and breakfast. 


Setelah bangun pagi yang begitu sulit. Iya, sulit sekali. Bagi saya, bangun pagi sendiri itu lebih sulit dibandingkan sulitnya si kacang buat ingat sama kulitnya. Pokoknya pagi itu terbangun dan gak terlambat, dan justru saya yang malah bangunin teman sekamar saya yang ada dua orang. Yang pertama Abhisek, dari India. Bukan, sayangnya dia bukan artis Bollywood yang namanya ada Abhisek-abhisek-nya itu. Satu lagi namanya Eman, dari Filipina. Orangnya tipe yang betul-betul senang bergaul dan Bahasa Inggris-nya cem orang Amerika bagusnya.


Waktu saya tulis di atas 'temperature check', itu memang betul-betul ngukur suhu tubuh setiap peserta. Alatnya keren! Kalau di sini kan pakai termometer, harus jepit di ketiak lama-lama (gak tahu deh kondisi ketiaknya cemana). Kalau di sana pakai alat yang cuma lengket ke kulit sebentar, udah bunyi "cetik", langsung deh tahu suhunya berapa. Setelahnya kami breakfast. Seperti sebelumnya, bagi yang makannya ada pantangan punya restoran sendiri dan harus jalan kaki ke sana. Perjalanan ke Pub kali itu jadi kesempatan pertama menikmati salju hasil malam sebelumnya. Berhubung hotelnya juga agak unik, perjalanan ke Pub itu serasa jalan di pedesaan Inggris/Eropa yang penghuninya orang Jepang.


Kegiatan pertama kami di Desa Tenei adalah ngunjungin semacam komunitas desa dan sekitarnya. Dalam beberapa rombongan, kami semua dibawa keliling desa buat ngelihat ada apa aja di desa itu. Ini ada beberapa foto yang agak beda saya masukin



Desa sih desa, tetap aja ada Vellfire-nya.

Ini ada papan caleg-nya. Katanya sih ini partai agak kontroversial.

Papan 'buronan' yang ada di sebelah pos polisi.
Setelah selesai dibawa keliling, kami dibawa balik ke gedung komunitas tadi. Habis itu dibagian semacam adonan nasi, yang disuruh gulung-gulung jadi bentuk bola. Bola nasi-nya ini bukan onigiri yang pakai rumput laut itu. Nasi-nya betul-betul udah halus, bikin bolanya kayak main plastisin. Itulah yang bakalan jadi makan siang kami. Bola-bola nasiitu juga dipakai untuk hiasan pohon. Ini nih ada gambarnya,



Gak musti bola juga, terserah mau bikin apa. Kami juga habis itu dihidangin makan siang ya bola-bola nasi itu juga, tetapi ada saus-nya. Makan siangnya beberapa bola nasi ditambah sup dan apel.

Hmmm, segitu dulu ya. Kalau ditulis satu hari penuh kayaknya bakalan terlalu banyak dan membosankan.

Wassalamualaikum!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar